Jumat, 05 Juli 2013

PELAJARAN SANG KELEDAI

Suatu hari keledai milik seorang petani jatuh ke dalam sumur. Sementara si petani, sang pemiliknya, memikirkan apa yang harus dilakukannya.

Akhirnya, ia memutuskan bahwa hewan itu sudah tua dan sumur perlu juga ditimbun karena berbahaya. Jadi tidak berguna menolong si keledai. Ia mengajak tetangganya untuk membantunya. Mereka membawa sekop dan mulai menyekop tanah ke dalam sumur.

Ketika si keledai menyadari apa yang terjadi, ia meronta-ronta. Tetapi kemudian ia menjadi diam. Setelah beberapa sekop tanah dituangkan ke dalam sumur, si petani melihat ke dalam sumur dan tercengang melihatnya.

Walau punggungnya terus ditimpa oleh bersekop-sekop tanah dan kotoran, si keledai melakukan sesuatu yang menakjubkan. Ia mengguncang-guncangkan badannya agar tanah yang menimpa punggungnya turun ke bawah, lalu menaiki tanah itu.

Si petani terus saja menuangkan tanah kotor keatas punggung hewan itu, namun si keledai juga terus mengguncangkan badannya dan kemudia melangkah naik. Si keledai akhirnya bisa meloncat dan kemudian melarikan diri.

Renungkanlah:

Kehidupan terus saja menuangkan tanah dan kotoran  kepada kita, segala macam tanah dan kotoran. Cara untuk keluar dari "sumur" (kesedihan dan masalah) adalah dengan mengguncangkan segala tanah dan kotoran dari diri kita (pikiran dan hati kita) dan melangkah naik dari "sumur" dengan mengunakan hal-hal tersebut sebagai pijakan.

Setiap masalah-masalah kita, merupakan satu batu pijakan untuk melangkah. Kita dapat keluar dari "sumur" yang terdalam dengan terus berjuang, jangan pernah menyerah. Guncangkanlah hal-hal negatif yang menimpa dan melangkahlah naik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar