Sabtu, 20 Juli 2013

Pesantren Kilat

Sebagai sebuah lembaga pendidikan, Al-Mu’tadil terus berupaya meningkatkan meningkatkan mutu pendidikan bagi anak didiknya dengan mengadakan kegiatan-kegiatan yang berorientasi kepada peningkatan kualitas anak didiknya
. Salah satu kegiatan tersebut adalah Pesantren Kilat dimana setiap peserta digodok dengan serangkaian kegiatan melalui sistem full day artinya setiap peserta selama 24 jam berada dalam satu lingkungan layaknya santri di pondok pesantren pada lazimnya.
Kegiatan tahunan dan hanya dilaksanakan pada bulan Ramadhan ini sudah memasuki tahun kedua. Kegiatan ini berbeda dengan Pondok Ramadhan yang memang menjadi program wajib bagi setiap siswa di setiap lembaga dibawah naungan Kementrian Agama. Pesantren kilat di lingkungan Al-Mu’tadil memiliki beberapa kelebihan, sebagaimana yang diungkapkan oleh Kepala MTs. Al-Mu’tadil, Mukib, S.Pd.I, dalam musyawarah beberapa hari yang lalu (15/7) “Kegiatan dalam Pesantren Kilat ini harus dapat meningkatkan IESQ (intelligence, Emotional and Spiritual Quotient)para pesertanya”. Tidak hanya itu, pesertanya pun dibatasi. Pimpinan LPI Al-Mu’tadil, H. Mujib Achmad, MA. yang memimpin muyswarah tersebut mengatakan, “ karena ini adalah program pilihan dan demi keefektifannya maka pesertanya harus dibatas  tidak boleh lebih dari 30 anak”.
Dari hasil musyawarah tersebut diputuskan bahwa Ismani, S.Pd.I dan Abd. Rohim, S.Pd ditunjuk sebagai Ketua dan Wakil Ketua Panitia. Karena tahun ajaran Waktu pelaksanaannya pun 15 hari terhitung dari tanggal 10-25 Ramadhan/ 19 Juli-3 Agustus. Berbeda dengan tahun sebelumnya dimana Pesantren Kilat dilaksanakan selama 25 hari. Hal ini disebabkan karena awal tahun pelajaran baru jatuh pada tanggal 5 Ramadhan. (as)

Kamis, 18 Juli 2013

Anda Memiliki Tabungan Rp. 86.400/hari

Bayangkan ada sebuah bank yang memberi anda pinjaman uang sejumlah Rp. 86.400,- setiap paginya. Semua uang itu harus anda gunakan. Pada malam hari, bank akan menghapus sisa uang yang tidak anda gunakan selama sehari. Coba tebak apa yang akan anda lakukan? Tentu saja, menghabiskan semua uang pinjaman itu.
Setiap dari kita memiliki bank semacam itu; bernama WAKTU. Setiap pagi ia akan memberi anda 86.400 detik. Pada malam harinya, ia akan menghapus sisa waktu yang tidak anda gunakan untuk tujuan baik. Karena ia tidak memberi sisa waktunya pada anda. Ia juga tidak memberi waktu tambahan. Setiap hari dia membuka rekening baru untuk anda. Setiap malam ia menghanguskan yang tersisa. Jika anda tidak menggunakannya maka kerugian akan menimpa anda. Anda tidak bisa menariknya kembali. Juga, anda tidak bisa meminta “uang muka” untuk keesokan hari. Anda harus hidup dalam simpanan hari ini. Maka dari itu, investasikanlah untuk kesehatan, kebahagiaan dan kesuksesan anda.
Jam terus berdetak. Gunakan waktu anda sebaik-baiknya.
Agar anda tahu pentingnya waktu SETAHUN, tanyakan pada murid yang gagal kelas.
Agar anda tahu pentingnya waktu SEBULAN, tanyakan pada ibu yang melahirkan bayi prematur.
Agar anda tahu pentingnya waktu SEMINGGU, tanyakan pada editor majalah mingguan.
Agar anda tahu pentingnya waktu SEJAM, tanyakan pada kekasih yang menunggu untuk bertemu.
Agar anda tahu pentingnya waktu SEMENIT, tanyakan pada orang yang ketinggalan pesawat terbang.
Agar anda tahu pentingnya waktu SEDETIK, tanyakan pada orang yang baru saja terhindar dari kecelakaan.
Agar anda tahu pentingnya waktu SEMILIDETIK, tanyakan pada peraih medali perak Olimpiade

Jumat, 12 Juli 2013

Batu Kecil

Seorang pekerja pada proyek bagunan memanjat keatas sebuah tembok yang tinggi. Pada suatu saat ia harus menyampaikan pesan penting kepada teman kerjanya yang tepat berada dibawahnya. Pekerja itu berteriak-teriak. Tetapi temannya tidak bisa mendengarnya karena suara bising dari mesin-mesin dan orang-orang yang bekerja, sehingga usianya sia-sia. Oleh karena itu untuk menarik perhatian orang yang ada dibawahnya, ia mencoba melemparkan uang logam didepan temannya. Temannya berhenti bekerja, mengambil uang itu lalu bekerja kembali. Pekerja itu mencoba lagi, tetapi usahanya yang kedua memperoleh hasil yang sama. Tiba-tiba ia mendapat ide. Ia mengambil batu kecil lalu melemparkannya kearah orang itu. Batu tepat mengenai kepala temannya, dan karena merasa sakit, temannya menengadah keatas. Sekarang pekerja itu dapat menjatuhkan catatan yang berisi pesannya. Tuhan kadang menggunakan cobaan-cobaan ringan untuk membuat kita menengadah kepadaNya. Seringkali Tuhan melimpahkan kita dengan rahmat, tetapi itu tidak cukup untuk membuat kita menengadah kepadaNya. Karena itu, agar kita selalu mengingat kepadaNya, Tuhan sering menjatuhkan "batu kecil" kepada kita.