Kegiatan
tahunan dan hanya dilaksanakan pada bulan Ramadhan ini sudah memasuki tahun
kedua. Kegiatan ini berbeda dengan Pondok Ramadhan yang memang menjadi program
wajib bagi setiap siswa di setiap lembaga dibawah naungan Kementrian Agama. Pesantren
kilat di lingkungan Al-Mu’tadil memiliki beberapa kelebihan, sebagaimana yang
diungkapkan oleh Kepala MTs. Al-Mu’tadil, Mukib, S.Pd.I, dalam musyawarah
beberapa hari yang lalu (15/7) “Kegiatan dalam Pesantren Kilat ini harus dapat
meningkatkan IESQ (intelligence, Emotional and Spiritual Quotient)para
pesertanya”. Tidak hanya itu, pesertanya pun dibatasi. Pimpinan LPI
Al-Mu’tadil, H. Mujib Achmad, MA. yang memimpin muyswarah tersebut mengatakan,
“ karena ini adalah program pilihan dan demi keefektifannya maka pesertanya
harus dibatas tidak boleh lebih dari 30
anak”.
Dari hasil musyawarah tersebut diputuskan bahwa Ismani, S.Pd.I dan Abd.
Rohim, S.Pd ditunjuk sebagai Ketua dan Wakil Ketua Panitia. Karena tahun ajaran
Waktu pelaksanaannya pun 15 hari terhitung dari tanggal 10-25 Ramadhan/ 19
Juli-3 Agustus. Berbeda dengan tahun sebelumnya dimana Pesantren Kilat dilaksanakan
selama 25 hari. Hal ini disebabkan karena awal tahun pelajaran baru jatuh pada
tanggal 5 Ramadhan. (as)
AL-MU'TADIL
نقدم أفضل التربية /we are giving the best education
Sabtu, 20 Juli 2013
Pesantren Kilat
Kamis, 18 Juli 2013
Anda Memiliki Tabungan Rp. 86.400/hari
Bayangkan ada sebuah bank yang memberi anda
pinjaman uang sejumlah Rp. 86.400,- setiap paginya. Semua uang itu harus anda
gunakan. Pada malam hari, bank akan menghapus sisa uang yang tidak anda gunakan
selama sehari. Coba tebak apa yang akan anda lakukan? Tentu saja, menghabiskan
semua uang pinjaman itu.
Setiap dari kita memiliki bank semacam itu;
bernama WAKTU. Setiap pagi ia akan memberi anda 86.400 detik. Pada malam
harinya, ia akan menghapus sisa waktu yang tidak anda gunakan untuk tujuan
baik. Karena ia tidak memberi sisa waktunya pada anda. Ia juga tidak memberi
waktu tambahan. Setiap hari dia membuka rekening baru untuk anda. Setiap malam
ia menghanguskan yang tersisa. Jika anda tidak menggunakannya maka kerugian
akan menimpa anda. Anda tidak bisa menariknya kembali. Juga, anda tidak bisa
meminta “uang muka” untuk keesokan hari. Anda harus hidup dalam simpanan hari
ini. Maka dari itu, investasikanlah untuk kesehatan, kebahagiaan dan kesuksesan
anda.
Jam terus berdetak. Gunakan waktu anda sebaik-baiknya.
Agar anda tahu pentingnya waktu SETAHUN,
tanyakan pada murid yang gagal kelas.
Agar anda tahu pentingnya waktu SEBULAN, tanyakan
pada ibu yang melahirkan bayi prematur.
Agar anda tahu pentingnya waktu SEMINGGU, tanyakan
pada editor majalah mingguan.
Agar anda tahu pentingnya waktu SEJAM, tanyakan
pada kekasih yang menunggu untuk bertemu.
Agar anda tahu pentingnya waktu SEMENIT,
tanyakan pada orang yang ketinggalan pesawat terbang.
Agar anda tahu pentingnya waktu SEDETIK,
tanyakan pada orang yang baru saja terhindar dari kecelakaan.
Agar anda tahu pentingnya waktu SEMILIDETIK, tanyakan
pada peraih medali perak Olimpiade
Jumat, 12 Juli 2013
Batu Kecil
Seorang pekerja pada proyek bagunan memanjat keatas sebuah tembok yang tinggi. Pada suatu saat ia harus menyampaikan pesan penting kepada teman kerjanya yang tepat berada dibawahnya. Pekerja itu berteriak-teriak. Tetapi temannya tidak bisa mendengarnya karena suara bising dari mesin-mesin dan orang-orang yang bekerja, sehingga usianya sia-sia.
Oleh karena itu untuk menarik perhatian orang yang ada dibawahnya, ia mencoba melemparkan uang logam didepan temannya. Temannya berhenti bekerja, mengambil uang itu lalu bekerja kembali. Pekerja itu mencoba lagi, tetapi usahanya yang kedua memperoleh hasil yang sama.
Tiba-tiba ia mendapat ide. Ia mengambil batu kecil lalu melemparkannya kearah orang itu. Batu tepat mengenai kepala temannya, dan karena merasa sakit, temannya menengadah keatas. Sekarang pekerja itu dapat menjatuhkan catatan yang berisi pesannya.
Tuhan kadang menggunakan cobaan-cobaan ringan untuk membuat kita menengadah kepadaNya. Seringkali Tuhan melimpahkan kita dengan rahmat, tetapi itu tidak cukup untuk membuat kita menengadah kepadaNya. Karena itu, agar kita selalu mengingat kepadaNya, Tuhan sering menjatuhkan "batu kecil" kepada kita.
Langganan:
Postingan (Atom)